Materi Photoshop dalam blog ini sudah pindah dan dilanjutkan ke Belajar Tutorial Photoshop. Komentar dan pembahasan tentang Photoshop juga akan diteruskan di sana. Informasi lebih lanjut tentang kepindahan ini bisa dibaca di sini. Untuk selanjutnya, blog ini akan diisi dengan artikel-artikel dengan materi bahasan lain.

Minggu, 30 Desember 2007

Seminggu lagi anakku ultah

Pada post kali ini saya baru tidak membahas Tutorial Photoshop. Kali ini saya ingin curhat dengan para pembaca semua. Kepada siapa lagi saya bisa curhat dan berkeluh kesah kalau tidak dengan Anda semua, para pembaca blog ini.

Seminggu lagi, anak perempuan saya akan berulang tahun yang pertama. Namanya Said Hawa Megaliana Putri, dulu dia lahir pada tanggal 7 Januari 2007, dengan berat tubuh 2,6 kg di Rumah Sakit Bersalin Sakina Idaman Yogyakarta. Sudah beberapa bulan ini saya tidak berjumpa dengan dia. Ceritanya begini:

Pada bulan Maret atau April 2007 yang lalu, istri saya menggugat cerai saya di Pengadilan Agama Negeri Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Alasan gugatannya, tidak dapat saya ungkapkan di sini, karena itu menyangkut pribadi/privacy mantan istri saya dan saya sendiri.

Akhirnya pada bulan Juli kemarin, saya dan istri saya resmi bercerai. Anak saya ikut dengan mantan istri saya hingga berumur 12 tahun dan setelah itu baru boleh memilih akan tinggal dengan saya atau mantan istri saya, hal ini karena peraturan dari pengadilan agama mengharuskan seperti itu.

Selama ini saya tidak pernah menjenguk anak saya, karena ada sesuatu yang membuat saya tidak mau, dan tidak mampu untuk datang ataupun bertemu anggota keluarga mereka. Apalagi setelah saya mendengar kabar bahwa mantan istri saya sudah menikah lagi, entah kabar ini benar atau tidak. Selama ini saya cuma mengirimkan susu dan juga baju anak melalui paket pos.

foto Said Hawa Megaliana Putri

Foto anakku waktu berusia 2 bulan


Seminggu lagi anak saya akan berulang tahun, untuk bertemu dengan keluarga mereka, sampai saat ini saya masih tidak mau. Dan saya juga belum tahu akan memberikan apa untuk anak saya. Saya mohon bantuan para pembaca dan teman-teman semua agar bisa memberikan saran untuk saya, apa yang akan saya kirimkan untuk anak saya.

Terimakasih atas sarannya dan kesediaan Anda membaca keluh kesah saya.

12 komentar:

Anonim mengatakan...

Asalamualikum Mas,wah kisah mas sadewo menyentuh juga ya,kalau menurut pendapat saya,gak apa-apakan mas kan cuma usul,masalah kado buat anak tercintanya mas sadewo,dia kan sekarang umurnya 12 thn jadi sekolah dong enaknya kasih tas sekolah yang cantiek biar kalau tiap dia pakai biar inget sama ayahnya yang ngasih dia ultah,itu cman usul lho mas,,eh makasih banyak ya mas atas tutorial2 nya,aku selau ikutin update2 terbaru dari mas sadewo..

Anonim mengatakan...

waduh mas. saya ikut prihatin banget sama sampean. Dah pertama-tama coba dekatkan diri kepada Tuhan YME, trus yang kedua saya pikir tidak ada salahnya untuk mencoba bertemu dengan anak kita kan itu sudah merupakan kado terbesar bagi mereka, tapi kalau memang ada masalh dengan keluarga yang lain cobalah untuk tidak bertemu di rumah, carilah tempat yang diangap netral misal dirumah orang terdekat yang dianggap bijaksana yang bisa menjadi penengah bila terjadi apa-apa. yang penting mas bisa bertemu dengan anak sampean...yah ini cuma saran lho. semoga aja cocok terus mungkin ada masukan dari teman-teman yang lain. OK

Anonim mengatakan...

Buat Mas Sadewo,
Wah, cerita anda begitu menyedihkan. Saya juga seorang bapak, anak saya baru 20 bulan, dan saya tau baget gimana perasaan sayang mas pada anak mas tersebut. Kalau menurut saya, anak umur segitu masih belum ngerti tentang arti sebuah hadiah, saran saya, usahakan agar mas bisa sering ketemu dia, agar dia bisa lebih dekat dengan anda, dan usahakan utk menanamkan pada dirinya bahwa mas itu adalah ayah kandungnya.
Itu saja saran saya, semoga mas bisa tabah menjalaninya, dan semoga saran saya bs sedikit membantu.
Thank's
Kadek

Anonim mengatakan...

g ngira, udah bapak2 ya..

Anonim mengatakan...

setuju dengan mas kadek. sebisa mungkin ketemu mas sadewo. mungkin ini bisa dinegokan ke isteri anda. seminggu 1-2 kali jika tidak memeungkinkan. saya juga paham, bagaimana sayangnya kita pada anak mas sadewo.

selamat berjuang ya mas

Sadewo mengatakan...

Buat semua teman-temanTerima kasih atas dukungan moral teman-teman semua. Semua komentar dan saran teman-teman, baik di from comment maupun sms, akan saya jadikan bahan pertimbangan dan renungan atas apa yang akan saya lakukan nantinya. Jujur saja, komentar dan saran Anda ini merupakan penambah semangat hidup dan juang saya.

Saat saya mengalami perceraian dulu, ada dua kalimat yang diberikan kakak-kakak saya.
Yaitu:
1) Bahwa istri, anak dan segala sesuatu yang ada di dunia ini cuma titipan Tuhan. Kalau kita tidak bisa menjaga mereka, maka Tuhan akan mengambilnya kembali.
2) Bahwa kehidupan akan menemukan jalannya sendiri.

Sekali lagi, terima kasih pada teman-teman semua, juga pada Ibu, Bapak, Mas Budi, Mbak Yani, Mas Yanto, dan segenap keluarga atas dukungan kalian semua.

Atas genap setahunnya kelahiran anak saya, Said Hawa M., saya mohon doa agar anak saya tersebut bisa menjadi seorang manusia yang berguna bagi agama, negara, dan orangtuanya.

Anonim mengatakan...

turut prihatin bro...saya pengamat setia blog anda...masukan dari saya:tunjukkan kasih anda kepada anak anda,sesering mungkin bisa ketemu...kesampingkan gengsi anda terhadap keluarga mantan isteri..ada harga yang harus dibayar untuk sebuah kebaikan...jangan membenci mantan isteri anda,maafkan dia,maafkan keluarganya,karena mereka adalah bagian dari anak anda juga..kalau anda membenci maka anda yang akan rugi..hati anda tidak akan pernah damai..memaafkan mendatangkan kelegaan,sehingga anda bisa bersemangat kembali...sukses bro...

Drs. Aris Haryono mengatakan...

mas sadewo, anak adalah segalanya... hadiah paling membahagiakan bagi seorang anak adalah kehadiran seorang ayah disisinya.
Untuk direnungkan : Apakah njenengan seorang ayah yang benar - benar Ayah ?

Sadewo mengatakan...

Buat Hermanet: Terimakasih atas sarannya. Saya sejak dulu tidak pernah membenci mantan istri saya. Kalau ada yang saya benci, yang pertama adalah ketidakmampuan saya dalam menjadi kepala keluarga yang baik. Yang kedua adalah orang-orang yang berperan dan mendukung membuat istri saya menggugat cerai saya.
Saya belum menengok anak saya, bukan karena gengsi, namun ada sebab yang tidak bisa saya utarakan dalam forum terbuka/umum seperti ini.

Buat Drs. Aris Haryono: Begitu juga sebaliknya, yang paling membahagiakan bagi seorang ayah adalah bisa berkumpul dan merawat anaknya. Secara hati, biologis dan tertulis, saya adalah ayah. Namun apakah saya seorang ayah yang baik? Hingga saat ini, saya rasa bukan.

Anonim mengatakan...

mas sadewo yang bermuka mesum,istri bisa dicerai sampai 3 kali,tapi klo anak dan orang tua?

Sadewo mengatakan...

Buat Gondhez: Memang sejak dulu mukaku seperti ini, apa ya harus operasi plastik? Hubungan anak dan orangtua kandung itu tidak bisa diputus. Bekas istri itu ada, tapi tidak ada bekas anak/orangtua kan?

Dari 2 komentar terakhir yang masuk, sepertinya saya malah dianggap sebagai bapak yang melalaikan/tidak mau mengurus anak. Tapi terserahlah bagaimana pendapat para pembaca semua, karena informasi yang bisa saya sampaikan di forum terbuka seperti ini juga terbatas. Kalaupun ada yang mengkritik atau tidak senang juga silahkan, karena saya sadar bahwa saya punya banyak kekurangan.

Anonim mengatakan...

Sangat menyentuh mas kisahnya, sama banget dengan kisah hidup temen akrab saya... Tahun 2007 juga kalau engga salah dia cerai ama istrinya dan anaknya dibawa ke Padang.